Telepon : 0274-5027367
Email : info@widyamataram.ac.id
Bulan Ramadhan adalah bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Islam menjalankan ibadah puasa. Puasa Ramadhan memang membawa banyak manfaat kesehatan, namun tetap penting untuk menjaga keseimbangan gizi agar badan tetap sehat. Salah satu cara untuk menjaga keseimbangan gizi adalah dengan mengonsumsi buah-buahan. Salah satu alternatif buah yang patut dikonsumsi selama bulan Ramadhan adalah buah kepel.
Buah kepel merupakan buah yang dapat ditemukan di Dalem Mangkubumen, Kampus Universitas Widya Mataram (UWM). Buah kepel adalah buah yang sangat spesifik, rasanya manis, perpaduan antara mangga dan papaya, baunya sangat harum dan wangi. Buah ini termasuk langka, tidak banyak dibudidayakan, dan dulu hanya terdapat di keraton, sehingga hanya dikonsumsi oleh putri-putri keraton pada masa tersebut agar kulitnya halus dan harum. Hal ini diungkapkan oleh Prof. Dr. Ir. Ambar Rukmini, M.P., dosen Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan (TP) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UWM pada Selasa (18/4) di Gedung FST UWM.
Kepel memiliki ciri khas, buahnya menempel pada batang pohon, tidak seperti buah lain yang menempel pada dahan. "Buah kepel mengandung banyak serat dan vitamin C yang baik untuk pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, buah kepel juga rendah kalori sehingga cocok untuk dikonsumsi selama bulan Ramadhan," tambah Dekan FST UWM ini.
Pohon kepel tidak hanya dimanfaatkan buahnya, tetapi juga daunnya, karena banyak mengandung antioksidan. “Selain itu juga memiliki anti hiperurisemik, yaitu zat yang dapat menormalkan kadar asam urat. Jika asam uratnya tinggi, maka dapat mengkonsumsi daun kepel yang direbus,” tutupnya.
Selama bulan Ramadhan, penting untuk menjaga keseimbangan gizi dan memperbanyak konsumsi buah-buahan untuk menjaga kesehatan tubuh. Dengan mengonsumsi buah kepel sebagai alternatif buah, diharapkan dapat membantu menjaga kesehatan tubuh selama menjalankan ibadah puasa.
Humas@UWM
