Home
news
Desa Wisata Widosari Jadi Desa Wisata Ramah Muslim Pertama di Indonesia

Desa Wisata Widosari Jadi Desa Wisata Ramah Muslim Pertama di Indonesia

news Kamis, 2025-10-02 - 09:48:24 WIB

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk pertama kalinya menetapkan Desa Wisata Widosari yang berlokasi di Ngargosari, Samigaluh, Kulon Progo, sebagai Desa Wisata Ramah Muslim. Penetapan ini ditandai dengan penyerahan Piagam Pengakuan Desa Wisata Ramah Muslim oleh Ketua Umum MES DIY, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., pada Senin (29/9).

Acara penyerahan piagam dihadiri jajaran pengurus MES DIY, perwakilan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, serta pengelola Desa Wisata Widosari. Turut hadir Tri Hidayat, S.Sos., MIP. selaku Carik Desa Ngargosari, serta Heri Susanto selaku Ketua Desa Wisata Widosari.

Prof. Edy menjelaskan bahwa pengakuan tersebut bukan hanya sekadar penghargaan, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat peran Yogyakarta dalam pembangunan pariwisata ramah muslim. “Langkah ini merupakan bagian dari peta jalan pariwisata ramah muslim nasional yang mendukung Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia,” ujar Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta ini.

Ia menegaskan, kehadiran Desa Wisata Ramah Muslim di DIY diharapkan dapat memperkuat program nasional, sekaligus menjadikan DIY sebagai contoh bagi daerah lain. “Dengan begitu, upaya ini sejalan dengan strategi pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia pusat ekonomi syariah global,” tambahnya.

Lebih lanjut, Prof. Edy menekankan bahwa pariwisata ramah muslim tidak hanya ditujukan bagi umat Islam, tetapi juga menghadirkan layanan wisata yang bersih, sehat, nyaman, dan ramah bagi semua kalangan. “Pariwisata ramah muslim berarti pariwisata yang berkualitas dan inklusif. Jadi, siapa pun bisa menikmatinya,” ungkap mantan Ketua Forum Rektor Indonesia tersebut.

Menurutnya, keberhasilan Desa Wisata Widosari hanyalah langkah awal. MES DIY mendorong agar lebih banyak desa wisata di Yogyakarta dapat memenuhi standar pariwisata ramah muslim. “Widosari adalah awal. Harapan kami, semakin banyak desa wisata di DIY yang memenuhi standar ini sehingga DIY dapat menjadi contoh nasional,” tandasnya.

Pengakuan yang diberikan MES DIY ini mengacu pada Pedoman Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor PDM/5/HK.01.04/MK/2024, yang menekankan tiga layanan dasar dalam pariwisata ramah muslim, yakni penyediaan makanan dan minuman halal, sarana ibadah yang bersih dan memadai, serta fasilitas sanitasi yang layak. MES DIY menegaskan bahwa piagam ini bukan sertifikasi halal, melainkan bentuk pengakuan bahwa Desa Wisata Widosari telah memenuhi kriteria dasar sesuai pedoman tersebut. Dengan demikian, Widosari menjadi desa pertama di Indonesia yang memperoleh pengakuan resmi dari MES DIY terkait pariwisata ramah muslim.

Sebelum penetapan, MES DIY melakukan observasi langsung di Desa Wisata Widosari. Proses yang dipimpin Prof. Edy ini melibatkan tim dari Departemen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Departemen Industri Halal dan UMKM. Tim meninjau sejumlah fasilitas utama seperti homestay dan dapur untuk memastikan standar kebersihan serta penggunaan bahan makanan halal; masjid, mushalla, tempat wudhu, dan toilet untuk menilai kelayakan sarana ibadah dan sanitasi; serta kuliner lokal yang diverifikasi kehalalannya sekaligus diangkat sebagai daya tarik khas desa.

Hasil observasi menunjukkan bahwa Desa Wisata Widosari telah memenuhi ketiga layanan dasar dengan baik. Bahkan, beberapa produk kuliner sudah tersertifikasi halal dan diverifikasi oleh lembaga terkait. “Hakikat pariwisata ramah muslim adalah pariwisata yang berkualitas. Nilai-nilainya melampaui sekadar syariat, karena relevan untuk semua orang: bersih, sehat, nyaman, dan inklusif. Hal-hal itu sudah terlihat di Widosari,” jelas Ghifari Yuristiadhi, Pengurus Departemen Pariwisata MES DIY sekaligus penanggung jawab lapangan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Desa Wisata Widosari, Heri Susanto, menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaan atas pengakuan yang diberikan MES DIY. Sementara itu, Tri Hidayat selaku Carik Desa Ngargosari menekankan pentingnya menjaga keharmonisan desa melalui sinergi antarwarga sebagai kunci keberlanjutan pariwisata di Widosari.


Share Berita