Home
news
Sinergi Kampus dan Pemerintah Wujudkan Yogyakarta Kota Riset dan Inovasi: Seminar Nasional Fisipol UWM

Sinergi Kampus dan Pemerintah Wujudkan Yogyakarta Kota Riset dan Inovasi: Seminar Nasional Fisipol UWM

news Selasa, 2025-10-21 - 08:50:32 WIB

Seminar Nasional yang diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis ke-43 Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta mengundang Agus Salim, S.E., M.A., yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kota Yogyakarta. Agus memaparkan strategi dan arah kebijakan pembangunan Kota Yogyakarta melalui presentasi berjudul *“Membangun Ekosistem Riset Menuju Kota Yogyakarta yang Inovatif dan Berkelanjutan" dalam seminar bertema “Pengembangan Pendekatan Multidisiplin dalam Pemecahan Masalah Sosial di Masyarakat” yang digelar di Pendopo Agung Kampus Terpadu UWM pada Selasa (14/10)

Agus menegaskan pentingnya sinergitas antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam mendukung riset yang relevan dengan kebutuhan pembangunan daerah. “Perguruan tinggi memiliki peran penting sebagai mitra strategis dalam riset, kajian kebijakan, dan pengabdian masyarakat. Namun, hasil penelitian akademik selama ini belum sepenuhnya terhubung dengan kebutuhan pembangunan daerah. Karena itu, diperlukan kolaborasi yang lebih kuat antara kampus dan pemerintah,” ujarnya.

Salah satu bentuk konkret sinergi tersebut adalah penyusunan dokumen Racana Tepat Jogja 2025–2029, tindak lanjut dari pengembangan program Kampung Tematik. Program ini merupakan upaya untuk mengaktivasi 169 kampung di Kota Yogyakarta melalui kolaborasi lintas unsur—pemerintah, masyarakat, kampus, korporasi, dan komunitas—dengan prinsip “One Village, One Sister University, One Sister Corporate.”

Racana Tepat Jogja bertujuan untuk menentukan potensi unggulan di setiap kampung, merumuskan arah pengembangan yang berkelanjutan dan inklusif, serta mengidentifikasi mitra pendukung yang sesuai dengan karakteristik wilayah. “Pemerintah berperan sebagai koordinator, masyarakat sebagai pelaksana, kampus sebagai konseptor dan pendamping teknis, sedangkan korporasi menjadi mitra eksekusi dan investor sosial,” jelas Agus.

Sebagai wujud nyata komitmen kolaboratif, Pemerintah Kota Yogyakarta telah menjalin kerja sama dengan 48 perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penandatanganan kesepakatan tersebut dilakukan pada 21 Mei 2025, menyusul kegiatan Rembug Pemkot–Kampus pada 2 Mei 2025 di Ruang Bima, Balai Kota Yogyakarta. Kolaborasi ini difokuskan pada pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—serta pengembangan Kampung Tematik. Perguruan tinggi diharapkan turut berkontribusi dalam penyusunan Dokumen Racana Tepat Jogja dan penerjunan mahasiswa ke kelurahan-kelurahan.

Bappeda Kota Yogyakarta juga telah menginisiasi program Penelitian Tematik dan Penelitian Kolaboratif melalui aplikasi riset.jogjakota.go.id. Program ini menyeleksi proposal penelitian yang relevan dengan tematik pembangunan dan pemerintahan daerah, serta melibatkan partisipasi masyarakat. Agus menyampaikan beberapa contoh riset kolaboratif di tahun 2024 antara lain: Universitas Respati Yogyakarta dengan riset “Penilaian Iklim Keamanan Pangan dengan Penerapan Eco Green di Kemantren Danurejan" dan Universitas Janabadra dengan riset “Penguatan Kampung Ramah Lingkungan menuju Agro-ekowisata Lestari di Kelurahan Giwangan".

Selain penelitian, kegiatan magang dan KKN tematik di Bappeda dan Bakesbangpol Kota Yogyakarta pada tahun 2025 turut mendukung implementasi hasil riset dan pengembangan kapasitas mahasiswa terhadap isu pembangunan lokal.

Pemerintah Kota Yogyakarta juga menempatkan riset dan inovasi sebagai landasan untuk mewujudkan delapan program prioritas 2024–2029, yang mencakup peningkatan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan, produktivitas ekonomi rakyat, kemandirian ekonomi daerah, kualitas layanan publik, kehidupan sosial, pelestarian lingkungan, serta ketangguhan warga menghadapi bencana.

Melalui kolaborasi lintas sektor ini, Kota Yogyakarta diharapkan semakin kuat sebagai **kota riset, inovasi, dan pembelajaran yang berkelanjutan. “Sinergi kampus dan pemerintah bukan sekadar kerja sama administratif, tetapi langkah strategis untuk mewujudkan masyarakat yang produktif, berdaya saing, dan berkeadaban,” tutup Agus.


Share Berita