Tunjangan kinerja merupakan salah satu bentuk insentif yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan sebagai penghargaan atas pencapaian kinerja yang baik. Dalam lingkungan kerja yang kompetitif, tunjangan kinerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Tunjangan kinerja memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Ketika karyawan merasa dihargai dan diberikan pengakuan atas upaya kerja mereka, mereka akan lebih termotivasi untuk bekerja dengan baik. Tunjangan kinerja yang adil dan transparan mendorong karyawan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja mereka. Mereka akan bekerja lebih keras dan berupaya mencapai target yang ditetapkan. Hal ini diungkapkan oleh Wuku Astuti, S.E., M.Ak., Akt. yang merupakan dosen Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Widya Mataram (UWM) pada Jumat (16/6) di Kampus Terpadu UWM yang berada di banyuraden, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Selain itu, tunjangan kinerja dapat membantu meningkatkan loyalitas karyawan. Ketika perusahaan memberikan tunjangan yang menarik dan menguntungkan, karyawan cenderung merasa terikat dan lebih setia terhadap perusahaan. Mereka merasa dihargai dan diakui atas kontribusi mereka, sehingga mereka akan cenderung bertahan lebih lama dalam organisasi. Loyalitas karyawan yang tinggi berarti perusahaan dapat mempertahankan tenaga kerja yang berkompeten dan terlatih, mengurangi biaya rekrutmen dan pelatihan ulang.
“Tunjangan kinerja juga dapat meningkatkan kepuasan karyawan. Ketika karyawan melihat bahwa perusahaan memberikan imbalan yang adil atas kinerja mereka, mereka merasa dihargai dan puas dengan pekerjaan mereka. Kepuasan kerja yang tinggi berdampak positif pada kinerja karyawan. Karyawan yang puas akan cenderung lebih fokus, bersemangat, dan berdedikasi dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Mereka akan memiliki rasa bangga terhadap pekerjaan mereka dan berusaha untuk memberikan yang terbaik,” kata Ketua Program Studi (Kaprodi) Akuntansi FE UWM ini
Selanjutnya, Wuku menambahkan bahwa tunjangan kinerja juga berdampak pada peningkatan komitmen organisasional. Ketika karyawan menerima tunjangan kinerja yang sesuai dengan kontribusi mereka, mereka merasa memiliki keterikatan yang lebih kuat terhadap organisasi tempat mereka bekerja. “Mereka akan merasa bahwa organisasi memperlakukan mereka dengan adil dan menghargai upaya mereka, akibatnya, karyawan akan lebih berkomitmen untuk mencapai tujuan organisasi dan berpartisipasi aktif dalam menciptakan budaya kerja yang positif,” tegasnya.
Selain itu, tunjangan kinerja juga dapat meningkatkan kolaborasi dan kerjasama di antara karyawan. Ketika karyawan merasa dihargai dan diberi insentif yang setara, mereka akan lebih cenderung untuk saling membantu dan bekerja sama sebagai tim. “Tunjangan kinerja yang diberikan berdasarkan kinerja tim juga dapat mendorong karyawan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, serta memperkuat hubungan antar-karyawan,” tambahnya.
“Tunjangan kinerja dapat meningkatkan motivasi intrinsik karyawan. Meskipun tunjangan kinerja umumnya berbentuk insentif ekstrinsik, yaitu imbalan material atau finansial, tetapi penghargaan yang diberikan juga bisa memberikan dorongan positif pada motivasi intrinsik karyawan. Ketika karyawan merasa diakui atas prestasi mereka, mereka akan merasa lebih bangga dan memiliki rasa pencapaian yang memotivasi mereka untuk terus berprestasi,” pungkasnya.
Humas@UWM