Oleh: Cahya Purnama Asri, S.E., M.M., Dosen Program Studi Kewirausahaan, Fakultas Ekonomi, Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta
Setiap tanggal 12 November, kita memperingati Hari Ayah Nasional momen yang sering kali tenggelam di antara perayaan lain, padahal sosok ayah memiliki peran tak kalah penting dalam membentuk karakter dan masa depan anak-anak. Sebagai seorang ayah dengan dua anak, satu anak sudah kelas 5 SD dan satu lagi di kelompok bermain, saya merasakan betul bagaimana tantangan peran ayah saat ini berubah drastis dibandingkan generasi sebelumnya. Ayah tidak lagi cukup hanya menjadi pencari nafkah, tetapi juga dituntut hadir secara emosional, menjadi panutan moral, sekaligus menjadi “coach kehidupan” bagi anak-anaknya.
Di era digital, peran ayah menghadapi dilema besar. Gadget dan media sosial sering kali mencuri waktu berharga kebersamaan keluarga. Banyak ayah, termasuk saya, harus belajar menyeimbangkan antara pekerjaan, usaha, dan mendampingi anak belajar mengenal dunia yang semakin kompetitif. Di sinilah pentingnya keterlibatan aktif ayah dalam pendidikan dan pengasuhan, karena anak-anak tidak hanya belajar dari apa yang kita katakan, tetapi juga dari apa yang kita lakukan. Saat kita membaca buku bersama, membimbing anak mengelola uang jajannya, atau melibatkan mereka dalam kegiatan kecil seperti berjualan online sederhana, kita sedang menanamkan nilai kemandirian dan semangat kewirausahaan sejak dini.
Dari perspektif kewirausahaan, ayah sejatinya adalah “wirausahawan dalam keluarga”. Ia harus mampu mengelola waktu, sumber daya, dan emosi dengan bijak. Mengajarkan anak untuk berpikir kreatif, berani mencoba hal baru, serta pantang menyerah menghadapi kegagalan adalah bentuk pendidikan wirausaha yang paling nyata. Anak-anak yang terbiasa melihat ayahnya bekerja keras dengan integritas akan tumbuh menjadi individu yang tangguh dan berorientasi pada solusi.
Hari Ayah seharusnya menjadi refleksi bersama: sudahkah kita hadir bukan hanya sebagai penyedia kebutuhan, tetapi juga sebagai pembentuk karakter dan inspirasi hidup bagi anak-anak kita? Di tengah tuntutan ekonomi dan laju dunia yang serba cepat, ayah perlu menanamkan nilai bahwa sukses bukan hanya soal materi, tetapi juga tentang membangun keluarga yang bahagia, berempati, dan memiliki semangat berjuang. Karena pada akhirnya, ayah yang hebat bukanlah yang sempurna, melainkan yang terus belajar dan bertumbuh bersama anak-anaknya.