Dalam era digital yang terus berkembang, media sosial telah menjadi platform utama bagi masyarakat untuk berbagi opini, pengalaman, dan pandangan mereka. Kehadiran algoritma media sosial yang canggih telah mengubah cara kita mengkonsumsi dan berinteraksi dengan konten di platform ini. Algoritma-algoritma ini bertujuan untuk menyajikan konten yang paling relevan dan menarik bagi pengguna, namun pengaruh mereka terhadap polaritas opini telah menjadi perhatian serius. Hal ini disampaikan oleh Shulbi Muthi Sabila Salayan Putri, S.I.Kom., M.I.Kom. yang merupakan Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Widya Mataram (UWM) pada Jumat (4/8) di Gedung Fisipol UWM, Kampus I UWM, Dalem Mangkubumen, Yogyakarta.
Algoritma-algoritma ini mempengaruhi cara konten polar dapat menyebar lebih cepat, dan bagaimana hal itu dapat memperkuat pembentukan polarisasi dalam opini publik, dan cenderung memprioritaskan konten yang sejalan dengan opini dan preferensi pengguna tertentu. “Efek penguatan ini dapat mengakibatkan "gelembung informasi" di mana pengguna hanya terpapar pada sudut pandang yang serupa dengan pandangan mereka sendiri. Selain itu, algoritma juga dapat meningkatkan viralitas konten polar dengan meningkatkan visibilitasnya, bahkan ketika konten tersebut kontroversial atau berpotensi merugikan,” tambahnya.
Tantangan yang muncul dari penggunaan algoritma media sosial,satunya adalah kesulitan dalam mendapatkan akses ke algoritma yang digunakan oleh platform media sosial besar, yang sering kali dilindungi sebagai rahasia perusahaan. Hal ini dapat menghambat transparansi dan akuntabilitas dalam cara algoritma memengaruhi pandangan dan perilaku pengguna. “Algoritma media sosial memainkan peran kritis dalam membentuk polaritas opini di platform-platform tersebut. Pemahaman tentang dampak algoritma ini terhadap polarisasi opini penting untuk mempromosikan diskusi yang sehat dan beragam di dunia maya. Semakin meningkatnya peran media sosial dalam membentuk opini publik telah mendorong perhatian dari kalangan akademisi, peneliti, dan pembuat kebijakan untuk memahami bagaimana algoritma media sosial dapat mempengaruhi polaritas opini,” kata dosen Program Studi (Prodi) Ilkom UWM ini.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana algoritma memengaruhi perilaku dan pandangan pengguna, dapat diambil langkah-langkah untuk memastikan informasi yang diverifikasi dan berimbang didistribusikan secara lebih efektif. “Oleh karena itu, perlu upaya untuk meningkatkan transparansi algoritma dan mengembangkan pendekatan yang lebih bijaksana dalam mengelola aliran informasi di platform media sosial untuk mengurangi risiko polarisasi yang berlebihan,” tutupnya.
Humas@UWMTop of Form