Pisang mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Manfaat pisang yang beragam pun bisa dengan mudah didapatkan dengan mengonsumsinya secara rutin. Pada umumnya, pisang dikonsumsi sebagai buah/bahan makanan pendamping, tetapi dapat pula dikonsumsi sebagai makanan utama karena buah pisang merupakan sumber karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral. Hal ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Prof. Dr. Ir. Ambar Rukmini, M.P. pada Rabu (26/7) di Gedung FST UWM, Kampus I UWM, Dalem Mangkubumen, Yogyakarta.
Buah pisang yang sudah matang atau masak fisiologis, selain enak dan lezat rasanya, juga mengandung gizi yang lengkap dan cukup tinggi, diantaranya memiliki kadar air 70%, karbohidrat 22,84%, gula 12,23%, dan vitamin-A 30 ppm. Tanda kematangan fisiologis lain adalah salah satu buah dalam satu tandan sudah berubah warna kulitnya, dari hijau ke arah kuning. “Kandungan gizi dalam buah pisang menyebabkannya mempunyai khasiat untuk memelihara kesehatan dan dapat diolah menjadi aneka makanan. Tanaman pisang mempunyai nilai ekonomis sangat tinggi karena semua bagian tanamannya dapat dimanfaatkan untuk menunjang kesehatan, mulai dari bonggol, batang, daun, bunga, dan buahnya,” tambah Guru Besar Teknologi Pangan UWM ini.
Lebih lanjut, Dosen Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan (TP) UWM ini mengungkapkan bahwa buah pisang juga tinggi ion Kalium (K) yang dapat berfungsi menurunkan tekanan darah dan menjaga keseimbangan ion Natrium dan Kalium yang berdampak dalam menormalkan metabolisme dalam tubuh.
Buah pisang tidak mengenal musim, sehingga dapat dijumpai setiap waktu, akan tetapi, pisang merupakan komoditas buah-buahan yang cepat mengalami kerusakan, sehingga diperlukan alternatif untuk mengatasi produk yang berlebihan saat panen melimpah. “Salah satu alternatif yang tepat adalah dengan mengolahnya menjadi produk olahan yang mempunyai citarasa jauh lebih enak dibanding buah segarnya. Buah pisang yang akan diolah menjadi produk olahan harus dipanen pada saat buah telah mencapai umur 80-100 hari dengan tanda visual yang mudah diamati, yaitu mengeringnya daun bendera dan sikusiku buah yang masih jelas sampai hampir bulat,” pungkasnya.
Humas@UWM