Kepemimpinan yang bermakna melibatkan kebersamaan, keterlibatan penuh, dan total quality management. Pemimpin harus memberikan teladan, merangkul, mempersatukan, memelihara, melindungi, memotivasi, dan menenangkan hati bawahan. Hal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Widya Mataram (UWM) Dr. Jumadi, S.E., M.M. saat menjadi narasumber utama pada Webinar Nasional yang diadakan oleh Aliansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Swasta Indonesia (AFEBSI) pada Selasa (09/07/2024) pukul 09.00 WIB. Acara ini diikuti oleh sekitar 70 peserta dan dimoderatori oleh Rida Ristiyana, S.E., M.Ak., Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Islam Syekh-Yusuf (UNIS) Tangerang.
Lebih lanjut, optimalisasi kecerdasan juga menjadi elemen penting dalam menangani hilangnya pelanggan. Dr. Jumadi menjelaskan bahwa kecerdasan yang dimaksud mencakup kecerdasan spiritual, emosional, intelektual, kultural, dan sosial. "Setiap aspek kecerdasan ini memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan perilaku yang berorientasi pada kepuasan pelanggan," tambahnya.
Kualitas layanan turut menjadi kunci utama dalam strategi ini. Dr. Jumadi menggarisbawahi pentingnya menjaga kualitas layanan internal dan eksternal, yang mencakup aspek tangible, empati, responsivitas, kehandalan, dan jaminan. "Dalam situasi di mana terjadi masalah pelayanan, pelatihan pelayanan prima dan pengukuran menjadi solusi yang efektif," jelasnya.
Strategi pemasaran juga tidak kalah pentingnya. Menurut Dr. Jumadi, pemasaran internal yang efektif melibatkan sistem motivasi dan penghargaan, komunikasi efektif, seleksi dan rekrutmen yang baik, pengembangan karyawan, sistem dukungan yang efektif, serta lingkungan kerja yang sehat. Sementara itu, pemasaran eksternal melibatkan produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan bukti fisik.
Terakhir, Dr. Jumadi menekankan bahwa profesionalisme SDM adalah fondasi dari semua strategi yang telah disebutkan. "Profesionalisme mencakup pemahaman yang mendalam tentang profil dan isi jabatan, persyaratan jabatan, mekanisme jabatan, standar kinerja, serta memiliki jiwa entrepreneurship dan moral yang tinggi. SDM yang profesional mampu menghindari pemborosan dalam berbagai aspek dan menjaga integritas dalam setiap tindakan mereka," tutupnya.
©HumasUWM