Home
news
Tingkatkan Kejujuran dan Kinerja melalui Puasa

Tingkatkan Kejujuran dan Kinerja melalui Puasa

news Selasa, 2019-05-14 - 12:27:13 WIB

 

Silaturahim sangat penting dalam konteks ilmu modern juga akan menjadikan excited karena akan menambah jaringan. Silaturahim juga menjadikan manusia bertambah sehat dan bertambah usia. 

Pernyataan tersebut disampaikan Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec dalam acara Buka Puasa Bersama Keluarga Besar UWM. Hadir dalam acara Prof. Dr. Ir. Sunyoto Dipl. HE.DEA Wakil Ketua Umum Yayasan Mataram Yogyakarta dan Alumni UWM. 

"Kita bersilaturahim dibulan ramadhan sebagai Syahru Ibadah untuk semakin meningkatkan ibadah dan amalannya", kata Edy. 

Edy juga mengatakan bulan menjadi SyahruTarbiyah yakni sebagai bulan pendidikan. Umat islam dididik menjadi jujur dan baik (sidiq). Kejujuran menjadi hal yang sangat mewah. Jujur merupakan nilai universal yang terwujud dalam pribadi dan orang lain. 

"Di Indonesia sifat sidiq masih menjadi barang yang langka. Maka kejujuran harus ditegakkan di lingkungan kita dalam mengajar dan memberikan nilai. Kita juga harus mengoreksi diri sendiri", jelas Edy. 

"Pendidikan harus ditangani oleh orang orang yang pendidikannya paripurna", kata Sunyoto. 

Mantan Rektor UWM tersebut menandaskan karakter jujur sangatlah penting, maka harus terbangun kejujuran di UWM sebagai implementasi nilai yang terkandung dalam aspek budaya yang merupakan basis UWM sendiri. 

"Komponen dalam iman terdiri dari Keyakinan, Lisan dan Amal perbuatan", terang Dr. Jumadi, SE, MM selaku penceramah. 

Sebagaimana makna tersirat surat At Taubah ayat 105, Jumadi menerangkan bahwa bekerja adalah perintah Allah SWT yang harus dikerjakan. 

"Lantas apa kaitan iman dengan bekerja dan kinerja?", kata Jumadi melontarkan pertanyaan. 

Menurut Jumadi puasa meningkatkan dimensi spiritualitas, emosional, Kesehatan, Sosial dan Intelektual. Spiritual akan meningkat dengan memperbanyak dzikir. Emosional tampak misalnya dengan menyantuni anak yatim dan berbagi. 

"Pada bulan puasa frekuensi sholat pasti meningkat. Gerakan sholat yang benar akan melancarkan peredaran darah dan metabolisme tubuh sehingga membantu kinerja otak yg telah disuplai oksigen. Hal tersebut akan berdampak positif pada aspek kesehatan", jelas Jumadi. 

Wakil Rektor III UWM tersebut juga mengatakan dengan puasa diharapkan dapat meningkatkan kesadaran. Kesadaran tersebut timbul dari dimensi diatas apabila puasa dijalani dengan benar. dengan begitu secara berkesinambungan kinerja para pegawai UWM akan meningkat pula. 

Kedepan, menurut Jumadi, dibutuhkan pemimpin yang memiliki karakter 7 N yakniNyontoni , Ngrengkuh, Ngayomi, Ngopeni, Nyawijekake, Ngrentegke Ati dan Nentremke Ati. Kinerja para dosen dan karyawan yang meningkat melalui puasa akan memberikan andil dalam membentuk karakter kepemimpinan 7 N tersebut. 

©HumasWidyaMataram


Share Berita