Dalam uji validitas dan reabilitas data pada penelitian kualitatif seringkali   mengalami researcher bias. Hadirnya program pengolahan data modern salah satunya Program N Vivo, dapat menjadi solusi terjadinya subyektifitas peneliti atau researcher bias pada penelitian kualitatif. Tantangan tersebut sulit diatasi jika peneliti menganalisa data secara manual. Demikian ditegaskan Purwoko SIP. MA instruktur N-Vivo dalam pelatihan N Vivo yang diprakarsai Prodi Administrasi Publik, FISIPOL UWM, Sabtu 30/7/ 2022.
Dikatakan Purwoko, yang merupakan pustakawan Perpustakaan Fakultas Teknik UGM,   program N-Vivo memiliki banyak kelebihan dalam melakukan olah data kualitatif.   Dibanding aplikasi program pengolahan data yang lain, dari sisi sumber data, hampir semua  data kualitatif dapat diolah dengan menggunakan N-Vivo baik berbentuk cetak maupun digital. Program N-Vivo membantu memindahkan data yang bersumber dari informan, peneliti, wawancara, dokumen sejarah, artikel jurnal, isi website serta secondary sources   (buku, laporan, hasil penelitian, dokumen, anotasi bibliografi dan jurnal harian peneliti). Program N-Vivo dapat memperkaya ilmu dalam penelitian kualitatif dengan memberikan beragam kemudahan pengolahan data dan memanage referensi. Dunia penelitian semakin maju, dengan beragam metode pengolahan data yang kian canggih. Dengan demikian penguasan pengolahan data secara modern menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan bagi kalangan akademik.
Retno Kusumawiranti, S.Sos., M.P.A selaku Ketua Prodi Administrasi  Publik FISIPOL UWM, pelatihan Pengolahan Data N-Vivo bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dosen dan mahasiswa dalam mengolah data penelitian. Kegiatan diikuti oleh 42 peserta, terdiri dari dosen AP dan prodi lain di UWM. Mahasiswa peserta pelatihan, sebagian besar   tengah menyusun proposal skripsi. Pelatihan N-Vivo menggunakan Trial N-Vivo 12 selama 14 hari free ini, memberi pengalaman langsung pengolahan data. Pertama, instruktur menjelaskan pengertian koding data, dilanjutkan dengan mensimulasikan cara memasukkan data atau mengimport data ke N-Vivo. Selanjutnya mengkoding data yang diperoleh. Hasil data yang dicoding divisualisasikan dalam bentuk chart untuk memudahkan pemaknaan data. Peserta pelatihan nampak antusias dan banyak mengajukan pertanyaan. Usai pelatihan, kata Retno,  peserta diharapkan memiliki soft skill, mampu mengaplikasikan program dalam pengolahan data dengan uji validitas data yang lebih baik.
Komentari Berita